Jakarta - Ada sejumlah hadits tentang bersyukur yang mengingatkan kita untuk selalu mensyukuri nikmat dan karunia dari Allah SWT. Bersyukur juga berarti menerima segala nikmat yang telah Allah SWT berikan sebagai sarana ibadah dan menjaga diri dari segala macam bentuk maksiat. Bersyukur menjadi hal yang selalu disebutkan dalam Al-Qur'an. Dengan cara bersyukur tentunya kita semakin ikhlas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 7 berikut iniوَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌArtinya Dan ingatlah juga tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur atas nikmat-Ku, pasti Kami akan menambah nikmat kepada kalian; dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih."Terkait hadits tentang bersyukur dan bersabar. Ada sebuah kisah nyata yang diceritakan Ibn Katsir dalam kitab tafsirnya sebagai gambaran dari ayat 7 dari Surat kitabnya, Ibn Katsir mengutip riwayat dari Imam Ahmad al-Musnad. Di zaman Rasulullah ada seorang pengemis yang diberi sebutir kurma oleh Nabi Muhammad SAW, akan tetapi pengemis menolak karena merasa pemberiannya itu hanya sebutir biji datanglah seorang pengemis lain dan Nabi tetap berikan sebutir biji kurma. Pengemis ini mengucapkan terima kasih dan rasa syukur telah mendapat pemberian Nabi meski hanya sebutir kurma. Mendengar rasa syukur pengemis kedua ini, Nabi pun menambahkan 40 dirham dalam "Buku Pintar Hadist Edisi Revisi" oleh Syamsul Rijal Hamid, hadits bersyukur atas segala nikmat Allah SWT ini disampaikan oleh Ibnu Amr ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ada dua watak yang apabila keduanya terdapat dalam diri seseorang, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang sabar dan bersyukur. Yakni, seseorang yang jika melihat orang lain lebih pintar atas dirinya dalam masalah agama, ia mengikutinya. Dan jika melihat orang lain lebih sulit dari dirinya, lalu ia memuji Allah SWT atas karunia yang diterimanya. Orang seperti inilah yang dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersabar dan bersyukur." HR. Tirmidzi.Dan dikutip dalam buku berjudul "42 Hadist Shalat Tahajud dan Qiyamullail" oleh Dr. Muhammad bin Azzuz, dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i dari Anas dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam, bahwa beliau pernah bersabda,"Aku jadikan sholat sebagai penyejuk hatiku."Hadits ini juga mengandung pesan bahwasanya syukur itu harus diwujudkan dalam bentuk amal maupun lisan, sebagaimana firman Allah SWT, "Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih." QS. Saba 13.Bersyukur juga berarti mengakui segala nikmat dan berusaha menggunakannya sebaik-baiknya. lus/erdBersyukuradalah rasa berterima kasih kepada Allah Swt. Allah Swt. telah memberikan kasih sayang dan karunia kepada kita. Bersyukur tidak cukup hanya dengan mengucapkan alhamdulillah, tetapi dengan cara menggunakan nikmat tersebut untuk beribadah kepada Allah Swt. Kebalikan dari bersyukur adalah kufur nikmat. Kufur nikmat ialah tidak menyadari - Ungkapan syukur manusia kepada TuhanNya tidak cukup hanya dengan mengucapkan alhamdulillah semata. Perkataan patutlah sejalan dengan perbuatan. Bentuk kesyukuran yang paling utama adalah menjalankan perintah-perintahnya, terutama dalam beribadah dan menyembah kepadaNya. Beginilah bentuk kesyukuran dan penghambaan itu seharusnya. Tulisan berikut ini akan menjelaskan tentang Dalil dan Hikmah Mengungkapkan Rasa Syukur dengan Menyembah Allah SWT. Mengungkapkan Rasa Syukur dengan Menyembah Allah Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allah1. Membaca Surah Luqman Ayat 13-14Artinya13 dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, waktu ia memberi pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”14 Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku tempat kembalimu. Luqman [31] 13-142. Kandungan Surah Luqman Ayat 13-14Dalam surah Luqman ayat 13, diceritakan bahwa Luqman memberi nasihat kepada anaknya yang merupaka buah hatinya. Pesan pertama yang disampaikan kepada anaknya adalah hendaknya menyembah Allah semata dan jangan mempersekutukan-Nya dengan apapun. Luqman juga memperingatkan anaknya bahwa syirik atau perbuatan menyekutukan Allah adalah kezaliman yang sangat surah Luqman ayat 14 berisi perintah Allah kepada manusia untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua. Dalam ayat ini dijelaskan ketika seorang ibu mengandung anaknya, ia akan merasa sangat kepayahan. Setelah mengandung selama sembilan bulan, seorang ibu akan melahirkan anaknya dengan rasa sakit yang teramat sangat, kemudian ia mengasuh dan menyusuinya selama dua tahun. Oleh karena itu, ayat ini menunjukkan agar manusia selalu menghormati orang tuanya, terutama ibunya. 3. Hadis tentang Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allaha. Hadis tentang Kewajiban BeribadahArtinya Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW beliau bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman Wahai anak Adam, fokuskanlah untuk beribadah kepada-Ku niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku tutupi kefakiranmu, jika kamu tidak mengerjakannya Aku akan penuhi kedua tangamu dengan kesibukan dan Aku tidak menutupi kefakiranmu’.” at-TirmidziMelalui hadis ini, Rasulullah saw. mengabarkan janji Allah Swt. bagi orang yang beribadah kepada-Nya. Janji tersebut, yaitu Allah pasti memenuhi hatinya dengan kekayaan dan akan dihilangkan kefakirannya. Beliau juga memperingatkan ancaman Allah kepada yang tidak beribadah kepada-Nya, yaitu Allah pasti memenuhi hatinya dengan kefakiran dan kedua tangannya dengan Hadis tentang Bersyukur kepada AllahArtinyaTelah menceritakan kepada kami Ismail mengatakan, telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Az Zanad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda “ Jika salah seorang diantara kalian melihat orang yang dilebihkan harta dan fisiknya, maka hendaknya dia melihat orang yang ada di bawahnya.” al-Bukhari.Hadis ini berisi anjuran untuk bersyukur kepada Allah Swt. dengan mengakui nikmat yang diberikan-Nya. Syukur kepada Allah adalah inti ibadah, pokok kebaikan,dan merupakan hal yang paling wajib atas manusia. Dalam hadis dia atas, Rasulullah saw. telah menunjukkan obat yang sangat kuat agar seseorang bisa mensyukuri nikmat Allah Ta’ala, yaitu hendaknya setiap hamba memperhatikan orang yang lebih rendah darinya. B. Makna Beribadah dan Bersyukur kepada Allah1. Kewajiban Beribadah kepada AllahKewajiban utama yang dimiliki manusia untuk beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Berikut hal-hal yang mewajibkan manusia untuk beribadah Tujuan diciptakannya manusia untuk menyembah Allah Swt. sebagaimana firmannya dalam surah az-Zariyat ayat Kewajiban manusia untuk beribadah merupakan konsekuensi dari janjinya kepada Allah Swt. saat berada di dalam rahim. Hal ini dijelaskan dalam Surah al-A’raf ayat Ibadah merupakan syarat memperoleh rahmat Allah. Semua manusia membutuhkan rahmat atau kasih sayang Allah Swt.. Rahmat Allah yang besar adalah rahmat yang menyebabkan seseorang masuk Wujud rasa syukur atas nikmat Allah Swt.. Apabila seorang hamba tidak mensyukuri nikmat Allah, akan mengundang azab-Nya yang pedih untuk segera Kewajiban Bersyukur kepada Allah Bersyukur artinya berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat dan karunia yang telah Dia bagaimana cara bersyukur kepada Allah Swt. ? Ibnu Qayyim rahimatullah pernah mengungkapkan dalam Madarij as-Salikin bahwa syukur dengan hati, yaitu sikap tunduk dan merasa tenang, syukur dengan lisan, yaitu memuji dan mengakui, sedangkan syukur dengan anggota badan, yaitu taat dan patuh pada Allah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan Hati mengakui dan meyakini bahwa nikmat itu berasal dari Allah. Hal ini dijelaskan dalam Surah an-Nahl ayat 53b. Lisan selalu mengucap kalimat tayibah sebagai bentuk pujian kepada Allah. Bersyukur dengan lisan, yaitu memuji melalui kalimat tayiban. Allah sangat senang apabila dipuji oleh hamba-Nya sebagaimana firmannya dalam Surah ad-Duha ayat 11c. Menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk beramal saleh dan tidak menggunakan nikmat dari Allah untuk berbuat Hikmah Beribadah dan Bersyukur kepada AllahBeribadah dan bersyukur kepada Allah Swt. memiliki banyak hikmah sebagai Ibadah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah serta menjauhkan kita dari perbuatan Ibadah dapat mendekatkan diri kita kepada Sang Khalik, yaitu Allah Menyadarkan kita akan keberadaan dan kekuasaan Allah Menjauhkan diri kita dari perbuatan keji dan mungkar5. Menghindarkan diri kita dari perbuatan maksiat6. Bersyukur akan menambah nikmat7. Bersyukur dapat menjauhkan diri kita dari sikap kikir dan sombong sebab menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah Bersyukur juga bisa mencegah azab9. Bersyukur membuat diri kita menjadi orang yang berjiwa sosial dan peduli terhadap sesama.
Artinya Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur (atas nikmat-Ku), pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih." Terkait hadits tentang bersyukur dan bersabar.
Di bawah nauangan pemandangan ini, disajikan sedikit sifat Allah yang sesuai dengan kedudukan yang tinggi. Diarahkanlah kaum mukminin pada konteks ini supaya mempersembahkan doa kepada-Nya serasa mempersembahkan doa kepada-Nya serasa mengesankan-Nya dan memurnikan ketaatan bagi-Nya. Dan, diisyaratkan wahyu yang memperingatkan hari pertempuran, pemutusan, dan pembalasa ketika kekuasaan, keperkasaan dan ketinggian hanya milik Allah . وَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ السَّمَاء رِزْقًا وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ ﴿١٣﴾ فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴿١٤﴾ رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ لِيُنذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ ﴿١٥﴾ يَوْمَ هُم بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِّمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ﴿١٦﴾ الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٧﴾ “Dan yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya dan menurunkan rezeki dari langit. Dan, tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah. Maka, sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Dialah Yang Mahatinggi derajat-Nya, Yang mempunyai Arasy, Yang mengutus Jibril dengan membawa perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan manusia tentang hari pertemuan hari Kiamat, yaitu hari ketika mereka keluar dari kubur, tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. Lalu Allah berfirman, Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini ?’ Kepunyaan Allah Yang Maja Esa lagi Maha Mengalahkan. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberikan balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat depat hisabnya.” Al-Mu’min 13-17. “Dialah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya…” Ayat-ayat Allah tampak pasa segala sesuatu di alam nyata ini, pada benda-benda yang besar seperti matahari, planet-planet, siang, malam, hujan, kilat, dan guruh. Ayat itu juga terdapat pada benda-benda kecil seperti atom, sel, dan molekul. Pada benda besar dan kecil terdapat yangda kekuasaan yang luar biasa. Kebesarannya tampak tatkala manusia berupaya untuk menundukkannya, bahkan menciptakannya. Tidaklah mungkin benda itu patuh secara total kepada makhluk yang paling krcil dan paling sederhana dari sekian makhluk yang diciptakan Allah di alam nyata ini. “… Dan yang menurunkan rezeki untukmu dari langit..” Manusia mengenalkan sebagai hujan yang menjadi pokok kehidupan di bumi ini, sarana makanan, dan minuman. Selain hujan, banyak ayat lain yang disikapkan manusia dari hari ke hari, di antaranya sinar kehudupan. Jika tidak ada sinar ini, maka takkan ada kehidupan di planet bumi ini. Mungkin termasuk kedalam rezeki juga berbagai risalah yang diturunkan, yang menuntun langkah manusia sejak kanak-kanak, lalu kakinya diayunkan di jalan yang lurus, dan ditunjukkan kemanhaj kehidupan yang mengantarkan kepada Allah dan kepada hukum-Nya yang kokoh. “… Tifaklah mengambil pelajaran kecuali orang yang kembali kepada Allah.” al-Mu’min 13 Orang yang kembali kepada Rabbnya akan ingat akan aneka nikmat-Nya, ingat akan karunia-Nya, dan ingat akan ayat-ayat-Nya yang dilupakan oleh orang yang keras hatinya. Melalaui penceritaan kembali dan kesadaran serta renungan sebagai pengaruh yang timbulkannya di dalam kalbu, Allah hendak mengarahkan kaum mukmin supaya mereka hanya memohon kepada-Nya dan memurnikan ketaata bagi-Nya semata, dan tidak menghiraukan kebencian kaum kafir, “Maka, beribadahlah kepada Allah dengan memurnikan penghambaan kepada-Nya, walaupun kaum kafir tidak menyukainya .” al-Mu’min 14 Kaum kafir tidak akan menyukai kaum mukmin yang memurnikan ketaatanya untuk Allah dan menyeru kepada-Nya semata, bukan kepada selain-Nya. Tidaklah diharapkan dapat menyenangkan mereka, meskipun kaum mukminin bersikap lembut kepada mereka, berdamai, atau melakukan hal-hal yang dapat menyenangkan mereka dengan berbagaui cara. Karena itu, lanjutkanlah aeah perjalanan kaum mukmin dengan meyeru Rabbnya semata, memurnikan akidah untuk-Nya, mengkonsentrasikan hati kepada-Nya, dan jangan dipersulit oleh karelaan atau kemurkaan kaum kafir, sebab mereka takkan pernah rela. Kemudian dikemukakan sebagaian sifat Allah dalam konteks yang mengarah kaum mukmin supaya menyembah Allah Yang Esa, walaupun kaum kafir membencinya. Melalui sifat-sifat ini di ceritakan bahwa Allah Ta’ala, “Dialah Yang Mahatinggi derajat-Nya, Yang mempunyai Arasy, Yang mengutus Jibril dengan membawa perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya..” Hanya Allah Ta’ala yang memiliki ke agungan dan kedudukan yang tinggi. Dialah yang memiliki Arasy, Yang berkuasa, dan Yang agung. Dialah yang menyampaikan perintah-Nya melalui ruh dan kalbu kepada hamba yang telah dipilih-Nya. Perintah merupakan kiasan dari wahyu dan rasulan. Pemakaian kiasan ini pertama-tama menerangkan hakikat wahyu ini, bahwa wahyu itu merupakan ruh dan kehidupan bagi manusia. Selanjutnya kiasan ini menerangkan bahwa wahyu diturunkan dari yang tinggi kepada hamba terpilih. Semua ini merupakan naungan yang serasi dangan sifat Allah Yang Mahatinggi dan Yang Mahaagung. Tugas utama hamba yang dipilih Allah sehingga Jibril menyampaikan perintah itu kepadanya ialah memberi peringatan, “…supaya dia memperingatkan manusia tentang hari pertemuan hari Kiamat,” al-Mu’min 15 Pada hari itu seluruh manusi bersua. Manusia bersua dengan amalnya sendiri yang telah dilakukan pada kehidupan dunia. Manusia, malaikat, jin, dan seluruh makhluk bertemu dan menyaksikan hari yang disaksikan itu. Seluruh makhluk bertemu dengan Tuhannya pada saat perhitungan. Itulah hari pertemuan dengan segala maknanya. Kemudia hari pertemuan pu disebut hari ketika segalanya transparan, tanpa penghalang, tanpa pelindung, tanpa kepalsuan, dan tanpa tipuan, “Yaitu hari ketika mereka keluar dari kubur. Maka tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah..” Tidak ada sesuatu pun dari perkara mereka yang tersamar bagi Allah kapanpun dan dimanapun. Namun, diselain hari ini, mereka kadang beranggapan bahwa dirinya tidak terlihat atau perilaku dan dinamikanya tersamar. Namun, hari ini mereka merasa dirinya tersungkap. Mereka berdiri dalam keadaan telanjang, tanpa penutu[, bahkan penutup imajinaf sekalipun. Pada hari itu kaum yang sombong terbongkar dan kaum yang tiran tersingkap. Seluruh yang maujud berdidi dengan khusu, seluruh hamba menunduk, dan tinggalah Pemilik segala kekuasaan, Yang Mahakuasa dengan segala kekuasaan-Nya. Dialah semata yang tetap demikian disetiap saat. Pada hari ini, kekuasaan-Nya terlihat nyata bagi semua mata, setelah sebelumnya Dia hanya tampak bagi para pemilik kalbu. Dia diketahui oleh setiap orang yang ingkar dan sirasakan oleh setiap orang yang congkak. Segala yang bersuara petah hanyalah suara keagungan yang memiriskan, yang bertanya dan menjawab. Pada hari itu, tiada yang bertanya dan menjawab di antara yang maujud kecuali Dia, ” … Lalu Allah berfirman, Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini ?’ Kepunyaan Allah Yang Maja Esa lagi Maha Mengalahkan. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberikan balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat depat hisabnya.” Al-Mu’min 16-17 Hari itu adalah hari pembalasa yang hak. Hari itu adalah hari keadilan. Hari itu adalah hari ketetapan dan keputusaan tanpa penangguhan dan keterlambatan. Hari itu diliputi dengan keagungan dan kebisuan. Tempat itu diselimuti kekhawatiran dan kekhusuan. Seluruh makhluk mendengar dengan khusu. Perkara pun diputuskan dan lemabaran perhitunganpun dilipat. Naungan tersebut selaras dengan firman Allah tentang orang-orang yang mendebat ayat-ayat Allah pada permulaan surah, “Maka, janganlah kamu terperdaya oleh hilir-mudiknya mereka dalam berniaga ke berbagai negeri.” Inilah akhir dari dinamika di bumi, ke tinggian tanpa hak, kecongkakan, lesombongan, kekayaan, dan kesengan. Konteks selanjutnya mengarahkan Rasulullah supaya memperingatkan kaumnya akan hari tersebut yang ada pada salah satu panorama Kiamat di mana ketetapan dan putusan hanya milik Allah, setelah hari itu disampaikan kepada mereka dalam bentuk kisah tanpa memfokuskan sapaan, وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ﴿١٨﴾ يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ ﴿١٩﴾ وَاللَّهُ يَقْضِي بِالْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِ لَا يَقْضُونَ بِشَيْءٍ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿٢٠﴾ “Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat hari Kiamat yaitu ketika hati menyesak samapai di kerpngkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. Dia menetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Allah menghukum dengan keadilan. Dan, sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan suatu apapun. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ” al-Mu’min 18-20 Hari yang dekat dan segera ialah hari Kiamat. Kata azafah menggambarkan seolah-olah hari itu datang dengan derapnya. Karenanya, diri-diri berduka dan kebingungan. Seolah-olah kalbu yang bingung meloncat kekerongkongan. Mereka menahan marah atas dirinya sendiri, cita cita, dan atas segala yang dikhawatirkan. Penahan marah membuatnya berduka dan membabini dadanya, sedang mereka tidak menemukan teman akrab yang dapat mengasihinya. Tidak juga menemukan penolong yang memiliki kalimat bertuah pada situasi yang sulit dan susah itu. Pada hari itu merekan tampak trasparan. Tiada satupun dari persoalan yang samar bagi Allah, termasuk lirikan mata pengkhianat dan rahasia hati yang tependam. “Dia mengetahui pandangan mata yang khianat san aoa yang disembunyikan oleh hati.” Al-Mu’min 19 Mata yang berkhianat barupaya menyembunyikan pengkhianatannya, tetapi ia tetap diketahui Allah. Rahasia ygn tetutup disembunyikan dalam hati, tetapi ia terbukan bagi pengetahuan Allah. Allah semata yang pada hari ini menetapkan keputusan dengan benar. Tuhan-tuhan yang diseru oleh mereka tidak memiliki arti, keputusan, dan ketetapan. “Allah menghukum dengan keadilan. Dan, sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan suatu apapun..” Allah memutuskan dengan benar melalu pengetahuan dan aneka informasi; melalui pendengaran dan penglihatan. Mak, Dia tidak menxalimi seorang pun dan tidak melupakan satu perkarapun. “.. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Al-Mum’min 20
hSzcz. 37 392 491 347 229 434 111 351 41